Pages

Jumat, 18 April 2014

One Day Tour at MACAU Part 1

14 Januari 2014


Ruins Of St.Paul's
Masih dalam paket backpacking gw ke Hong Kong, hari ini adalah jadwal gw ke MACAU asek aseeek. Dari Hong Kong ke Macau kami memilih menggunakan kapal feri. Gw pikir kapal feri kaya feri penyeberangan dari Batam ke Singapore gitu deh, ternyata kapalnya lebih besar dan lebih nyaman, enak buat tidur deh pokoknya. Seneng bukan kepalang pas baca baca literatur di internet kalau di macau shuttle busnya itu gratis dari bandara mau kemana mana, aaah senangnyaa g usah merogoh kocek lebih dalam hehehe. Setelah tidur entah berapa lama di dalam feri, tibalah kami di Macau dan gw baru tau kalau di macau terasa sekali kesan portugisnya, bahkan beragam nama jalan, petunjuk tempat dan berbagai rambu rambu menggunakan bahasa portugis. Begitu antrian imigrasi telah berhasil kami lalui, hal pertama yang pasti kita cari adalah peta. Maklum kami ini turis tanpa paket wisata tanpa guide jadi ya andalannya kalo g nanya orang ya liet peta hehe. Peta sudah ditangan, langkah berikutnya adalah ke shuttle bus yang gratis. Tujuan pertama kami adalah ke Ruins Of St. Paul's. Ruins Of St. Paul's ini adalah ikonnya Macau, jadi wajib banget harus kesini. perjalanan dari tempat kami turun dari bus menuju Ruins of St. Paul's ini ditempuh dengan jalan kaki, nggak terlalu jauh kok. Bangunan di area ini benar benar portugis banget, berasa gw sedang flash back ke jaman gw SMP saat belajar sejarah soal penjajahan portugis. Gambar gambar bangunan dari lembaran demi lembaran halaman buku sejarah gw seolah olah muncul di hadapan gw. 
Egg Tart
Sebelum ke Ruins Of St.Paul's kami sempatkan untuk singgah makan kue khas Macau yakni Egg Tart. Kue sejenis pie gitu sih tapi g sekeras Pie jadi kaya Croissant gt trus diatasnya ada adonan kaya fla gitu enak deh pokoknya. Enaknya lagi, walau di Macau ada mata uang tersendiri, mata uang Hong Kong masih tetap bisa digunakan disini dan nilai tukarnya sama dengan mata uang Macau. Jadi kita tidak usah repot repot ke money changer. Kompleks perumahan disini juga mirip sekali di venice gang gang kecil jalanan dengan batu yang tertata rapi dan menanjak, jadi makin pengen ke venice tour keliling kanal, aamiin. Setelah puas menikmati egg tart, pemandangan dan santap siang tibalah kami di sisa sisa reruntuhan St. Paul's. Konon katanya dahulu kala gereja ini terbakar dan yang tersisa hanyalah gerbang depannya saja. Gerbang depannya saja tinggi dan megah bagaimana bangunannya kala masih bagus dan utuh ya? pasti megah sekali. Di dalam kompleks reruntuhan masih ada sisa sisa makam yang ditutup menggunakan kaca. Tema hari ini memang bisa dibilang wisata sejarah sepertinya. Setelah puas menikmati pemandangan di sekitar Ruins Of St. Pauls, akhirnya kami memutuskan untuk melanjutkan perjalanan ke A Ma Temple. Kalau di Indonesia candi kali ya, sama sih fungsinya digunakan untuk beribadah juga. Dari Ruins of St.Pauls menuju A Ma Temple kami menggunakan bus lokal, berhubung Octopus card disini ngga bisa dipake alhasil kami ngumpulin receh - receh yang ada buat bayar ongkos bus karena harus bayar dengan uang pas. Setelah mencermati papan jalur bus yang tulisannya imut bin mungil naiklah kami di rute bus yang menuju A Ma Temple.
A Ma Temple
Naik bus di Macau beda banget ama naik bus di Jakarta gan. Kalau di Jakarta naik bus pasti ada kondekturnya trus kadang penumpang ama kondektur berdebat karena si penumpang g mau bayar ongkos sesuai tarif. Nah kalau di Macau list tarif bus udah tertera jelas dan bayarnya tinggal dimasukkin dalem kotak kaya kotak amal gt yang ada didepan saat kita naik. Coba kalo di Jakarta udah pasti itu kotak amal isinya g sesuai yang seharusnya, pasti pada curi curi kesempatan. Berkendara dari shuttle bus menuju A Ma Temple hanya makan waktu 5 menit. A Ma Temple adalah bangunan seperti kuil yang dibangun di atas batu besar. Aroma dupa tercium di seluruh penjuru bangunan ini, karena bangunan ini digunakan untuk beribadah. bersebelahan dengan A Ma Temple ini ada Museum Maritimo. Dari sini kami akan melanjutkan perjalanan ke The Venetian dan pastinya ada bus gratis yeaay. The venetian itu mall gitu cuma di dalamnya itu toko tokonya kaya di venice. Arsitektur bangunannya bahkan ada kanal kanalnya juga lengkap dengan perahunya. Kalau kita mau naik perahunya bisa loh plus dinyanyiin lagu kaya opera gitu keren deh pokoknya.

Kamis, 10 April 2014

HONG KONG 4th Episode

14 Januari 2014

Jackie Chan's Signature
Hari ini kami sedikit ingin bersantai, sebelum menuju pelabuhan ke Macau, kami jalan-jalan keliling Avenue Of Stars untuk mengamati tapak tangan dan tanda tangan artis. Hari sebelumnya kami sudah kemari sebenarnya, hanya saja malam hari untuk menyaksikan Laser Light Show, jadi tapak tangan dan tanda tangan artis nya nggak kelihatan, makanya kami berjalan jalan kemari lagi di pagi hari. Banyakan artis yang nggak gw kenal hahaha. Palingan macam Jet Li dan Bruce Lee aja yang gw kenal hehehe. Ada juga artis dari jaman gw kecil sampai segede sekarang dan betapa riang gembiranya gw ketika nemu tapak tangannya Jackie Chan. Okay sekianlah hari hari wisata kami di Hong Kong, masa berlaku kami di Hong Kong sudah hampir habis, sekarang saatnya menuju MACAU untuk melihat lihat hedonisme kota penuh casino hehehe. Bye bye Hong Kong, aku pasti kembali. Nantikan tulisan petualangan saya selanjutnya hehehe.

HONG KONG 3rd Episode

13 Januari 2014

Golden Crown Guest House, Nathan Road
Good Morning Tsim Tsa Shui ....
Pagi yang cerah dan hangat tentunya *ngomong dari dalem selimut. FYI hostel disini tidak menyediakan sarapan, apabila anda seperti saya, berkantong minim akan lebih baik makan pagi sedikit siang sekalian makan siang jadi hemat hahahaha. Kami bersiap-siap memulai hari ini, rasa-rasanya enggan sekali keluar dari selimut dan bangun dari kasur pagi ini. Hangat dan nyamannya kamar tempat kami menginap sungguh membuat kami enggan beranjak. Walaupun g dapet sarapan tapi setidaknya dispenser disediakan diluar kamar dan untuk umum, ya minimal kami yang bisa mengisi botol minum kami dan nyeduh pop mie jadi hemat deh hehe. Agenda kami hari ini adalah Ngong Ping 360 yang patung budha itu loh. Benar saja begitu kami menginjakkan kaki di luar, brrrrrr angin dingin langsung menerpa kami. Untung saja stasiun MTR tidak terlalu jauh dari hostel kami, jadi tidak terlalu lama kami menahan terpaan dinginnya angin hari itu. Perjalanan menuju patung budha dilanjutkan dengan menaiki semacam cable car atau kereta gantung, ada 2 pilihan kereta gantung yang bisa kita naiki, ada yang sepenuhnya kaca dan ada yang bagian atasnya saja, tentu saja harga tiketnya berbeda jauh. Untuk yang kaca harga tiketnya PP 235 HKD dan yang setengah kaca adalah 150 HKD tentu saja kami memilih yang setengah kaca dong hehehe.
Ngong Ping Budha 360
Setelah melewati perbukitan, lautan dan perbukitan lagi, sampailah kita di Ngong Ping 360. Disini disetiap objek wisata pasti ada tukang poto keliling gitu, nanti kita di foto trus dicetakin gitu ditaruh dalam souvenir kaca gitu. Pengen beli sih sebenernya, harganya lumayan sih hanya saja daripada gw ngga makan yah mending gw g usah beli. Ngong Ping 360 ini patung budha yang ada di atas bukit dan gedenya entah berapa yang jelas gede banget dah. Medan untuk mencapai patung ini tidak terlalu sulit kok, tempatnya juga enak dan bersih, beda banget deh sama objek wisata di Indonesia yang banyak sampah dan corat coret dimana mana. Orang-orang disini sepertinya sadar akan warisan budaya yang harus dilestarikan, jadi ngga ada coret coretan di tembok macam di Indonesia gitu.
Disneyland Hong Kong
Toiletnya pun bersih dan wangi, cuma klo cebok aja kaga pake air tapi pake tissue, buat anda yang belum terbiasa sediakanlah selalu tissue basah. Setelah puas berkeliling Ngong Ping 360 dan makan ramen yang enak banget dengan porsi super besar walau nggak tau halal atau nggak yang pasti bismillah aja hahaha akhirnya kami melanjutkan ke objek wisata selanjutnya DINSEYLAND yeaaaay. Dari Ngong Ping 360 tidak terlalu jauh menuju disneyland dan kemudian kita berganti MTR khusus ke disneyland. MTR kali ini berbeda dengan MTR MTR sebelumnya yang sudah kita naiki, apa bedanya? dekorasi MTR ke disneyland ini lucu sekali, semua dekorasinya di bentuk sesuai dengan karakter disney, lucu sekali bikin nyaman pokoknya. Setelah katrok dan hebring foto-foto di MTR sampailah kami ke DISNEYLAND, harga tiket ini paling menguras kantong. Senang sekali rasanya bisa sampai sini kaya artis artis yang bisa jalan jalan ke luar negeri hehe. Hal yang tak terlupakan disini adalah ketika kami menunaikan sholat. Berhubung kami tidak menemukan prayer room, maka kami sholat dipojokan taman dan jadi pusat perhatian orang yang lewat ahahaha. Godaan disini adalah banyaknya souvenir yang lucu lucu, mulai dari kaos, mainan, merchandise, dan banyaaaaak lagi, semuanya lucu lucu. Sejauh ini masih tahan godaan deh, daripada g makan mengingat hidup masih panjaaang hahaha. Sore menjelang dan udara semakin dingin, akhirnya kami bersiap untuk kembali ke hostel.
Salah satu sudut Victoria Park
Berhubung tujuan awal gw adalah pengen tau yang namanya Victoria Park, tempat kongkow kongkownya TKW disana, maka kami sempatkan kesana mengingat film minggu pagi di Victoria Park hehe. Disamping itu juga konon kata kenalan gw TKW di Hongkong, di sekitar Victoria Park banyak makanan indonesia hmmmm lidah ini kelu rasanya sudah hampir 4 hari tak makan masakan indonesia. Sedikit berputar-putar dari MRT station ke Victoria Park, ternyata tamannya besar sekali bung tak seperti bayangan gw di film hehe. Suasananya enak, semilir angin, dan yang pasti wifi horray!!update langsuung ehehe. Kerennya adalah ini taman ada di pusat kota, dan disaat malam dingin seperti inipun masih ada orang orang yang berolahraga, keren! coba ya Jakarta punya taman se asri, sebesar, dan sebersih ini. Benar saja yang dikatakan temen gw yang TKW itu, disekitaran Victoria Park ini banyak penjual masakan Indonesia dan voila harganya mureeeee plus rasanyaaa nampooool bener bener bikin kita serasa di Indonesia. Penjualnya juga orang Indonesia loh, baik banget lagiii. Pokoknya bila suatu saat gw balik kesana lagi gw mo beli nasi kuning plus gorengan di toko itu lagi, gw inget banget tuh bahasa jawa timuran mba mba yang jual hehehe. Berhubung hari belum terlalu larut, sebagian dari kami memutuskan untuk menuju Ladies Market pusat souvenir juga untuk survey harga, membandingkan dengan yang ada di Temple Street. Ladies Market lebih luas dan lebih penuh sesak dibandingkan dengan Temple Street. Lebih banyak pilihan juga tentunya. Kami tak membeli apa apa hanya sekedar survey harga, yang jelas image penjual masih sama, kurang ramah dan GALAK!!. Hoaaahm hari yang panjaaang, mari beristirahat guys, sampai jumpa esok hariiii hehehe.