Pages

Jumat, 18 April 2014

One Day Tour at MACAU Part 1

14 Januari 2014


Ruins Of St.Paul's
Masih dalam paket backpacking gw ke Hong Kong, hari ini adalah jadwal gw ke MACAU asek aseeek. Dari Hong Kong ke Macau kami memilih menggunakan kapal feri. Gw pikir kapal feri kaya feri penyeberangan dari Batam ke Singapore gitu deh, ternyata kapalnya lebih besar dan lebih nyaman, enak buat tidur deh pokoknya. Seneng bukan kepalang pas baca baca literatur di internet kalau di macau shuttle busnya itu gratis dari bandara mau kemana mana, aaah senangnyaa g usah merogoh kocek lebih dalam hehehe. Setelah tidur entah berapa lama di dalam feri, tibalah kami di Macau dan gw baru tau kalau di macau terasa sekali kesan portugisnya, bahkan beragam nama jalan, petunjuk tempat dan berbagai rambu rambu menggunakan bahasa portugis. Begitu antrian imigrasi telah berhasil kami lalui, hal pertama yang pasti kita cari adalah peta. Maklum kami ini turis tanpa paket wisata tanpa guide jadi ya andalannya kalo g nanya orang ya liet peta hehe. Peta sudah ditangan, langkah berikutnya adalah ke shuttle bus yang gratis. Tujuan pertama kami adalah ke Ruins Of St. Paul's. Ruins Of St. Paul's ini adalah ikonnya Macau, jadi wajib banget harus kesini. perjalanan dari tempat kami turun dari bus menuju Ruins of St. Paul's ini ditempuh dengan jalan kaki, nggak terlalu jauh kok. Bangunan di area ini benar benar portugis banget, berasa gw sedang flash back ke jaman gw SMP saat belajar sejarah soal penjajahan portugis. Gambar gambar bangunan dari lembaran demi lembaran halaman buku sejarah gw seolah olah muncul di hadapan gw. 
Egg Tart
Sebelum ke Ruins Of St.Paul's kami sempatkan untuk singgah makan kue khas Macau yakni Egg Tart. Kue sejenis pie gitu sih tapi g sekeras Pie jadi kaya Croissant gt trus diatasnya ada adonan kaya fla gitu enak deh pokoknya. Enaknya lagi, walau di Macau ada mata uang tersendiri, mata uang Hong Kong masih tetap bisa digunakan disini dan nilai tukarnya sama dengan mata uang Macau. Jadi kita tidak usah repot repot ke money changer. Kompleks perumahan disini juga mirip sekali di venice gang gang kecil jalanan dengan batu yang tertata rapi dan menanjak, jadi makin pengen ke venice tour keliling kanal, aamiin. Setelah puas menikmati egg tart, pemandangan dan santap siang tibalah kami di sisa sisa reruntuhan St. Paul's. Konon katanya dahulu kala gereja ini terbakar dan yang tersisa hanyalah gerbang depannya saja. Gerbang depannya saja tinggi dan megah bagaimana bangunannya kala masih bagus dan utuh ya? pasti megah sekali. Di dalam kompleks reruntuhan masih ada sisa sisa makam yang ditutup menggunakan kaca. Tema hari ini memang bisa dibilang wisata sejarah sepertinya. Setelah puas menikmati pemandangan di sekitar Ruins Of St. Pauls, akhirnya kami memutuskan untuk melanjutkan perjalanan ke A Ma Temple. Kalau di Indonesia candi kali ya, sama sih fungsinya digunakan untuk beribadah juga. Dari Ruins of St.Pauls menuju A Ma Temple kami menggunakan bus lokal, berhubung Octopus card disini ngga bisa dipake alhasil kami ngumpulin receh - receh yang ada buat bayar ongkos bus karena harus bayar dengan uang pas. Setelah mencermati papan jalur bus yang tulisannya imut bin mungil naiklah kami di rute bus yang menuju A Ma Temple.
A Ma Temple
Naik bus di Macau beda banget ama naik bus di Jakarta gan. Kalau di Jakarta naik bus pasti ada kondekturnya trus kadang penumpang ama kondektur berdebat karena si penumpang g mau bayar ongkos sesuai tarif. Nah kalau di Macau list tarif bus udah tertera jelas dan bayarnya tinggal dimasukkin dalem kotak kaya kotak amal gt yang ada didepan saat kita naik. Coba kalo di Jakarta udah pasti itu kotak amal isinya g sesuai yang seharusnya, pasti pada curi curi kesempatan. Berkendara dari shuttle bus menuju A Ma Temple hanya makan waktu 5 menit. A Ma Temple adalah bangunan seperti kuil yang dibangun di atas batu besar. Aroma dupa tercium di seluruh penjuru bangunan ini, karena bangunan ini digunakan untuk beribadah. bersebelahan dengan A Ma Temple ini ada Museum Maritimo. Dari sini kami akan melanjutkan perjalanan ke The Venetian dan pastinya ada bus gratis yeaay. The venetian itu mall gitu cuma di dalamnya itu toko tokonya kaya di venice. Arsitektur bangunannya bahkan ada kanal kanalnya juga lengkap dengan perahunya. Kalau kita mau naik perahunya bisa loh plus dinyanyiin lagu kaya opera gitu keren deh pokoknya.

Kamis, 10 April 2014

HONG KONG 4th Episode

14 Januari 2014

Jackie Chan's Signature
Hari ini kami sedikit ingin bersantai, sebelum menuju pelabuhan ke Macau, kami jalan-jalan keliling Avenue Of Stars untuk mengamati tapak tangan dan tanda tangan artis. Hari sebelumnya kami sudah kemari sebenarnya, hanya saja malam hari untuk menyaksikan Laser Light Show, jadi tapak tangan dan tanda tangan artis nya nggak kelihatan, makanya kami berjalan jalan kemari lagi di pagi hari. Banyakan artis yang nggak gw kenal hahaha. Palingan macam Jet Li dan Bruce Lee aja yang gw kenal hehehe. Ada juga artis dari jaman gw kecil sampai segede sekarang dan betapa riang gembiranya gw ketika nemu tapak tangannya Jackie Chan. Okay sekianlah hari hari wisata kami di Hong Kong, masa berlaku kami di Hong Kong sudah hampir habis, sekarang saatnya menuju MACAU untuk melihat lihat hedonisme kota penuh casino hehehe. Bye bye Hong Kong, aku pasti kembali. Nantikan tulisan petualangan saya selanjutnya hehehe.

HONG KONG 3rd Episode

13 Januari 2014

Golden Crown Guest House, Nathan Road
Good Morning Tsim Tsa Shui ....
Pagi yang cerah dan hangat tentunya *ngomong dari dalem selimut. FYI hostel disini tidak menyediakan sarapan, apabila anda seperti saya, berkantong minim akan lebih baik makan pagi sedikit siang sekalian makan siang jadi hemat hahahaha. Kami bersiap-siap memulai hari ini, rasa-rasanya enggan sekali keluar dari selimut dan bangun dari kasur pagi ini. Hangat dan nyamannya kamar tempat kami menginap sungguh membuat kami enggan beranjak. Walaupun g dapet sarapan tapi setidaknya dispenser disediakan diluar kamar dan untuk umum, ya minimal kami yang bisa mengisi botol minum kami dan nyeduh pop mie jadi hemat deh hehe. Agenda kami hari ini adalah Ngong Ping 360 yang patung budha itu loh. Benar saja begitu kami menginjakkan kaki di luar, brrrrrr angin dingin langsung menerpa kami. Untung saja stasiun MTR tidak terlalu jauh dari hostel kami, jadi tidak terlalu lama kami menahan terpaan dinginnya angin hari itu. Perjalanan menuju patung budha dilanjutkan dengan menaiki semacam cable car atau kereta gantung, ada 2 pilihan kereta gantung yang bisa kita naiki, ada yang sepenuhnya kaca dan ada yang bagian atasnya saja, tentu saja harga tiketnya berbeda jauh. Untuk yang kaca harga tiketnya PP 235 HKD dan yang setengah kaca adalah 150 HKD tentu saja kami memilih yang setengah kaca dong hehehe.
Ngong Ping Budha 360
Setelah melewati perbukitan, lautan dan perbukitan lagi, sampailah kita di Ngong Ping 360. Disini disetiap objek wisata pasti ada tukang poto keliling gitu, nanti kita di foto trus dicetakin gitu ditaruh dalam souvenir kaca gitu. Pengen beli sih sebenernya, harganya lumayan sih hanya saja daripada gw ngga makan yah mending gw g usah beli. Ngong Ping 360 ini patung budha yang ada di atas bukit dan gedenya entah berapa yang jelas gede banget dah. Medan untuk mencapai patung ini tidak terlalu sulit kok, tempatnya juga enak dan bersih, beda banget deh sama objek wisata di Indonesia yang banyak sampah dan corat coret dimana mana. Orang-orang disini sepertinya sadar akan warisan budaya yang harus dilestarikan, jadi ngga ada coret coretan di tembok macam di Indonesia gitu.
Disneyland Hong Kong
Toiletnya pun bersih dan wangi, cuma klo cebok aja kaga pake air tapi pake tissue, buat anda yang belum terbiasa sediakanlah selalu tissue basah. Setelah puas berkeliling Ngong Ping 360 dan makan ramen yang enak banget dengan porsi super besar walau nggak tau halal atau nggak yang pasti bismillah aja hahaha akhirnya kami melanjutkan ke objek wisata selanjutnya DINSEYLAND yeaaaay. Dari Ngong Ping 360 tidak terlalu jauh menuju disneyland dan kemudian kita berganti MTR khusus ke disneyland. MTR kali ini berbeda dengan MTR MTR sebelumnya yang sudah kita naiki, apa bedanya? dekorasi MTR ke disneyland ini lucu sekali, semua dekorasinya di bentuk sesuai dengan karakter disney, lucu sekali bikin nyaman pokoknya. Setelah katrok dan hebring foto-foto di MTR sampailah kami ke DISNEYLAND, harga tiket ini paling menguras kantong. Senang sekali rasanya bisa sampai sini kaya artis artis yang bisa jalan jalan ke luar negeri hehe. Hal yang tak terlupakan disini adalah ketika kami menunaikan sholat. Berhubung kami tidak menemukan prayer room, maka kami sholat dipojokan taman dan jadi pusat perhatian orang yang lewat ahahaha. Godaan disini adalah banyaknya souvenir yang lucu lucu, mulai dari kaos, mainan, merchandise, dan banyaaaaak lagi, semuanya lucu lucu. Sejauh ini masih tahan godaan deh, daripada g makan mengingat hidup masih panjaaang hahaha. Sore menjelang dan udara semakin dingin, akhirnya kami bersiap untuk kembali ke hostel.
Salah satu sudut Victoria Park
Berhubung tujuan awal gw adalah pengen tau yang namanya Victoria Park, tempat kongkow kongkownya TKW disana, maka kami sempatkan kesana mengingat film minggu pagi di Victoria Park hehe. Disamping itu juga konon kata kenalan gw TKW di Hongkong, di sekitar Victoria Park banyak makanan indonesia hmmmm lidah ini kelu rasanya sudah hampir 4 hari tak makan masakan indonesia. Sedikit berputar-putar dari MRT station ke Victoria Park, ternyata tamannya besar sekali bung tak seperti bayangan gw di film hehe. Suasananya enak, semilir angin, dan yang pasti wifi horray!!update langsuung ehehe. Kerennya adalah ini taman ada di pusat kota, dan disaat malam dingin seperti inipun masih ada orang orang yang berolahraga, keren! coba ya Jakarta punya taman se asri, sebesar, dan sebersih ini. Benar saja yang dikatakan temen gw yang TKW itu, disekitaran Victoria Park ini banyak penjual masakan Indonesia dan voila harganya mureeeee plus rasanyaaa nampooool bener bener bikin kita serasa di Indonesia. Penjualnya juga orang Indonesia loh, baik banget lagiii. Pokoknya bila suatu saat gw balik kesana lagi gw mo beli nasi kuning plus gorengan di toko itu lagi, gw inget banget tuh bahasa jawa timuran mba mba yang jual hehehe. Berhubung hari belum terlalu larut, sebagian dari kami memutuskan untuk menuju Ladies Market pusat souvenir juga untuk survey harga, membandingkan dengan yang ada di Temple Street. Ladies Market lebih luas dan lebih penuh sesak dibandingkan dengan Temple Street. Lebih banyak pilihan juga tentunya. Kami tak membeli apa apa hanya sekedar survey harga, yang jelas image penjual masih sama, kurang ramah dan GALAK!!. Hoaaahm hari yang panjaaang, mari beristirahat guys, sampai jumpa esok hariiii hehehe.

Jumat, 04 April 2014

HONG KONG 2nd Episode

12 Januari 2014

Selamat Pagi dunia eh Singapore, tidur yang nyenyak walau cuma di kursi dan sempat dibangunin sama semacam satpol PP karena ada pemeriksaan paspor. Tanpa mandi dan cuma sikat gigi, tibalah kami di gate yang sudah di tentukan untuk menuju Hong Kong. Rasanya campur aduk gan, walaupun sebelumnya udah liet Hong Kong di film minggu pagi di victoria park (yang tentang TKW itu loh), tapi tetep aja belum kebayang Hong Kong itu kaya gimana. 
Sejurus kemudian, gw sudah lengkap dengan jaket musim dingin lengkap dengan syal dan kaos tangan, mengingat di Hong Kong sedang musim dingin. Berpenampilan ala-ala korea gini sungguh menakjubkan (lagi-lagi katrok). Secara kapan lagi gw make kostum kaya gini klo g disini, di Indonesia mana kepake kan baju musim dingin, kepake juga jas hujan kali ya hahaha. waktu take off pun tiba, sekali lagi ini sungguh-sungguh keberuntungan, gw duduk di bangku 3 seat, paling pinggir dan 2 seat sebelah gw kosong, yess gw bisa selonjorin kaki dan badan. Pertempuran 4 jam penerbangan di mulai, dari dengerin musik, duduk duduk termenung, sampai tidur selonjoran sudah gw lakuin, tapi g nyampe nyampe juga, percayalah ini sungguh membosankan. Perjuangan membosankan ini membawa kami menginjakkan kaki di Hong Kong Int Airport. Kebayang gmn katroknya gw ngeliet bandara yang keren bin luas binti bersih ini (langsung bayangin Bandara Soetta) dan tentu saja ber wifi, mengingat gw g ngaktifin paket roaming jadi semenjak di Changi gw hanya mengandalkan wifi untuk berkomunikasi.

Hong Kong Int Airport
Kemudian kami bergegas keluar bandara untuk menuju Shuttle Bus. Mengapa Shuttle Bus? ya karena transportasi dari dan keluar bandara yang paling murah adalah menggunakan Bus ketimbang MTR apalagi TAXI hehe. Busnya juga bagus kok, tingkat lagi hehehe. Jadi buat yang katrok kaya gw langsung menuju lantai 2 dong biar bisa lihat pemandangan di Hong Kong.
Bus di Hong Kong, Bagus dan Bertingkat
Sistem pembayaran disini sudah keren, pake kartu gitu namanya Octopus Card, tinggal top up saldo bisa dipake buat naik apa aja termasuk beli makanan di toko toko sampai mall-mall.keren kan. Berbekal octopus card pinjeman dari temen gw yang sebelumnya udah ke Hong Kong duluan, gw melakukan top Up senilai 100 HKD dan ternyata saldo Octopus card temen gw masih banyak dan senangnya ketika temen gw yang punya octopus card mengiklaskan saldonya buat gw karena doi cuma butuh kartunya aja buat kenang-kenangan, beruntungnya gw bisa makan sedikit lebih mahal dari budget gw sebelumnya wkwkwkwk.
Octopus Card
Urusan octopus card sudah beres, kemudian kami menuju papan besar yang isinya rute bus, tibalah pilihan kami pada rute yang menuju hostel kami berada, Golden Crown Guest House. Nampaknya hostelnya bagus dilihat dari namanya. Guest House kami terletah di Nathan Road di daerah Kowloon, Tsim Sha Tsui, waktu itu kami terlewat satu halte yang seharusnya turun di halte apa malah kami kelewat (lupa nama haltenya), walhasil kami harus jalan menuju halte sebelumnya dan untungnya tidak terlalu jauh. Setelah berjuang bertanya-tanya dengan bahasa tubuh (sebagian besar orang tidak bisa bahasa inggris, mereka menggunakan bahasa canton yang mirip mandarin) sampailah juga kami di Golden Crown Guest House. Berhubung kami tiba sebelum jam check in, jadi kami hanya menitipkan barang bawaan kami saja dan melanjutkan perjalanan kami ke The Peak.
Turis dari Bussan
Perjalanan menuju The Peak kami mulai dengan menggunakan MTR (kalau di singapore namanya MRT). Perjalanan tidak memakan waktu lama, keluar dari stasiun MTR kami bertemu seorang ibu-ibu yang nampaknya juga mencari arah ke The Peak dan ibu itu menggunakan bahasa korea sambil menunjukkan buku petunjuk wisata di Hong Kong. Berhubung kami mau kesana jadi kami ajak mereka untuk menuju The Peak bersama kami. Gw lupa siapa nama si ibu itu yang jelas si ibu pergi bersama suaminya dan dua orang anaknya. Mereka dari Bussan Korea. Perjalanan menuju The Peak nampaknya butuh sedikit perjuangan, medan yang menanjak bikin gw ngos-ngosan *lap kringet.
Tiket Masuk The Peak
Ternyata antrian udah mengular sampai keluar area The Peak. Sebagian dari kami segera menyeruak diantara antrian dan sebagian lagi menuju tiket entrance untuk menanyakan apakah ada fast track buat kami yang sudah punya tiket, karena kami sudah membeli tiket discount di Golden Crown Guest House tempat kami menginap. Kecewa bukan kepalang, ternyata karena rame jadi semuanya satu antrian, sedih bukan main terpaksa deh ngantri sambil berjemur matahari. The peak itu semacam komplek diatas bukit gitu deh, jadi dari situ kita bisa lihat hongkong secara keseluruhan dari atas dan kalau malam itu penuh lampu romantis bangeeeet. Setelah berpanas-panasan dan berdiri cukup lama dan untungnya ada gerombolan orang bussan itu jadi lamanya antrian tidak terlalu terasa karena kami sambil ngobrol, trem yang kita nanti-nanti tiba juga. Penampakan trem sekilas nampak seperti bis dengan kaca besar, hanya saja bedanya kendaraan ini tidak menggunakan roda tetapi menggunakan lintasan rel. Sampai di puncak kami terbuai dengan indahnya pemandangan gedung gedung hongkong dari atas, awesome. FYI disini juga ada kompleks mall tempat menjual beragam merchandise khas Hongkong maupun The Peak.
Madame Tussaud Hong Kong
Masih di hari yang sama, terletak satu komplek dengan The Peak ada Museum patung lilin tokoh-tokoh dunia, Madam Tussaud. Setelah sedikit berkeliling-keliling pusat merchandise, kami masuk ke Madam Tussaud, sebenernya agak nyesel sih masuk sini, disamping harga tiketnya yang mahal, dan disini cuma lihat-lihat patung artis-artis yang emang sih mirip banget kaya asli, jadi ya cuma lihat-lihat ama foto-foto ama patung. Pokoknya g sebanding deh ama semangat gw yang menggebu gebu banget pengen masuk sini, padahal di Bangkok juga ada dan gw berjanji pada diri gw sendiri kalau gw ke Bangkok gw ngga akan masuk Madam Tussaud lagi, mending gw jalan jalan ke tempat lain dah dan meke duitnya buat yang lain, secara harga tiket masuknya mahal bung.
Laser Light from Avenue of Stars
Madame Tussaud done dan karena kami terlalu asik makanya kami harus lari larian karena jam 7 malam kami harus sudah ada di Avenue of Stars untuk menyaksikan pertunjukan Laser Light Show dan antrian trem untuk turun panjaaaaaaaang bener mana antrian sampe ke area terbuka dan angin bener bener kenceeeng brrrr dingin sekalii karena notabene Hongkong lagi musim dingin. Turun dari trem kita lari larian menuju MTR biar kita bisa sampai di Avenue Of Stars sebelum waktunya. Voila kita sampai Avenue of Stars dan Laser Light Show belum mulai, horeee tepat waktu dan bermandikan peluh, tapi terbayar sih, pemandangannya romantis abiiis, kesan gw Hongkong ini ngga pelit listrik, semua semua di lampuin wakakakak.
Temple Street
Setelah pertunjukan usai, belagak seolah olah turis banyak duit kami menuju kawasan Temple Street tempat jualan kaki lima gitu. Niatnya bukan belanja kok guys, tapi survey harga, jadi nanti dihari terakhir kita udah bisa dapet barang-barang buat oleh oleh dengan harga terbaik alias murah. Saking niatnya survey harga kita beneran masuk ke semua toko ngelietin satu satu dan yang paling utama nginget inget harga harganya ahahaha. Kesan gw sama pedagang disini adalah galak dan kaya g butuh duit. Sumpah deh entah itu udah biasa mereka atau nggak yang jelas kalau kita mo nawar bingung, mereka ngasih harga tinggi banget guys. Giliran kita ngga nawar dianya ngotot ngotot kalau ngga langsung kitanya dicuekin dan dicemberutin, ngga sopan banget dah pokoknya. Udah kalau ngomong kaya marah-marah, ngga ramah pula, lengkap sudah. Oke cukup sudah perjalanan hari ini, saatnya kembali ke kasur buat menyimpan energi untuk besok, hari hari kami masih lama bung di Hongkong masih banyak tenaga dan uang yang harus disimpan ahahaha. see you tomorrow.



Rabu, 12 Maret 2014

HONG KONG 1st EPISODE

Tidak terencana dan tidak terduga, disuatu siang temen gw ngirim what's app dan ngajakin gw backpackeran ke Hong Kong, g pake nanya g pake mikir langsung gw jawab iya. padahal gw sendiri g yakin gw punya cukup duit dan cukup waktu buat cuti. Berhubung ini perdana gw bisa ambil cuti ya udah gw sikat aja. 
Kala Itu bulan November 2013, Jet Star ngadain promo dan temen gw ngajakin gw buat cari pengalaman ke Hong Kong di pertengahan Januari 2014. berhubung di Januari 2014 gw udah bisa cuti jadi gw putuskan buat ngambil cuti perdana gw buat travelling (sebut saja ngegembel) di Hong Kong. Tiket seharga 2,3jt PP untuk Jakarta - Hong Kong sudah ditangan, tinggal menunggu waktu.
Setelah melalui perdebatan yang sengit dengan dua temen gw (sebut saja mawar dan melati) jadilah itenerary kami bertiga buat 8 hari di Macau, Hong Kong, dan Shenzen.

11 Januari 2014
Entah suatu kebetulan yang disengaja atau tidak, tanggal keberangkatan kami mirip lagu GIGI 11 Januari. Penerbangan kami sore hari dan transit di Singapore terlebih dahulu, dengan semangat maju tak gentar kami sudah duduk manis di pesawat Jet Star tujuan Jakarta - Singapore dan tentu saja setelah check in dan bayar Airport Tax Rp 150.000,- (mahal juga ya bung). Entah karena ke katrokan gw karena ini kali pertama gw naik Jet Star atau emang pesawatnya lumayan tapi gw ngerasa dengan harga segitu dapet tempat yang kaya gitu bisa dibilang okelah, walaupun g ada monitor di kursinya dan g dapet makanan sama minuman. Satu jam beberapa puluh menit kemudian kami sudah mendarat di Changi Int Airport Singapore.

Terminal 2 Changi Int Airport
FYI penerbangan kami ke Hong Kong masih keesokan harinya jadilah malam itu kami gelandangan tak bertuan di Changi. Secara Kami turis dengan budget pas-pasan jadi kami memilih untuk tidur di bandara ketimbang cari hotel ataupun hostel didekat dekat bandara. Untungnya dari perjalanan gw sebelumnya, gw masih menyisakan beberapa puluh dollar singapore dan gw bawa di perjalanan gw kali ini. Berbekal sisa sisa dollar singapore gw, kami bertiga berburu makanan halal, lezat, porsi besar, dan tentu saja MURAH hahaha. Disebuah sudut kami bertiga makan Mie Rebus ala singapore lengkap dengan sayur dan telur rebusnya, lumayan buat ganjal perut sampai ke Hong Kong. Setelah berkeliling keliling Changi (dan tidak lupa mampir toko parfum nyobain tester biar tetep wangi dan GRATIS) tibalah kami di rest area changi. Kami memilih kursi kursi yang akan kami gunakan untuk tidur, dan tentu saja kami tidak sendiri, di Changi banyak turis yang juga menginap di bandara seperti kami wah jadi kami merasa senang karena bertemu banyak teman senasib sepenanggungan. Baiklah, makan sudah, nemu spot enak juga sudah, mari kita tidur untuk recharge energi untuk bertempur besok karena perjalanan Singapore - Hong Kong makan waktu 4 jam lebih. Sampai Jumpa di Hong Kong.