Pages

Kamis, 23 April 2009

  • Aku hanya bisa menatap nanar
    Membisu kelu tanpa hasrat
    Sendiri diantara bayang-bayang
    Sepi terkurung jiwa yang patah
    Menangis tanpa isak, tanpa airmata…

    Sementara riak-riak ramai silih berganti
    Mengganggu, merayu, menunggu
    Hingga kini dan esok bersua
    Sekarang dan nanti memadu
    Bosan, marah, seketika menyeruak

    Ingin kutampar wajah-wajah munafik
    Kupukul lengan-lengan penyikut
    Kuinjak kaki-kaki penjegal
    Sampai berdarah-darah…
    Pedih…perih…luka lebam dan menganga

    Tak lagi kupeduli
    Cermin jua tak mampu menjadi bayanganku
    Karena aku tak bisa selamatkan apapun
    Ampun yang mengaduh tak menembus sanubari
    Hatiku tinggal separuh keping

    Paling tidak masih
    Daripada tak punya hati