-
Aku hanya bisa menatap nanar
Membisu kelu tanpa hasrat
Sendiri diantara bayang-bayang
Sepi terkurung jiwa yang patah
Menangis tanpa isak, tanpa airmata…Sementara riak-riak ramai silih berganti
Mengganggu, merayu, menunggu
Hingga kini dan esok bersua
Sekarang dan nanti memadu
Bosan, marah, seketika menyeruakIngin kutampar wajah-wajah munafik
Kupukul lengan-lengan penyikut
Kuinjak kaki-kaki penjegal
Sampai berdarah-darah…
Pedih…perih…luka lebam dan mengangaTak lagi kupeduli
Cermin jua tak mampu menjadi bayanganku
Karena aku tak bisa selamatkan apapun
Ampun yang mengaduh tak menembus sanubari
Hatiku tinggal separuh kepingPaling tidak masih
Daripada tak punya hati
0 comments:
Posting Komentar